RESENSI BUKU “ANYELIR MERAH DARAH”
Judul Buku : ANYELIR MERAH DARAH
Pengarang Buku : Khatijah
Penerbit : CV. Pustaka MediaGuru
Kota : Surabaya
Tahun : 2022 Februari
Ketebalan : 348 Halaman
ISBN : 978-623-383-334-9
Peresensi : Nur Sjamsuarini Pudji Astutik, S.Ag.*)
Buku ini merupakan karya novel seorang guru penulis asal Bondowoso Jawa Timur. Sebagai seorang guru yang tugas dan tanggung jawabnya sudah sangat luar biasa, namun masih mampu berkarya hingga menghasilkan buku tunggal maupun buku antologi. Buku-buku tersebut sudah bisa dinikmati oleh para pembaca. Jari-jemari penulis tak pernah berhenti menari di atas keyboard sebuah laptop dan pikiran terhubung dengan gaya imajinasinya yang sangat kuat.
Buku karya tunggal yang berhasil diterbitkan terdiri atas Sekeping Rindu (kumpulan cerpen), Selendang Merah Jambu (novel), Rinduku di Antara Bunga Ilalang (novel), Sejingga Rembulan (novel), Puspa Indah Telaga Rindu (kumpulan cerpen), Karya antologinya terdiri atas Merupa Tanah Di Ujung Timur Jawa (puisi), Saat Rasa Menjelma Kata (puisi) dan masih banyak karya-karya antologi penulis yang lainnya. Maka tak heran dari deretan karyanya, terdapat satu buku berjudul “Anyelir Merah Darah.” Karya cantik ini berhasil mendapatkan apresiasi sebagai juara 2 buku terbaik dari MediaGuru Tahun 2022. Di atas panggung kehormatan lantai 3 gedung Kemdikbudristek Jakarta, suatu pagelaran bergengsi yang dihadiri oleh penulis-penulis hebat, pegiat literasi Se Nusantara, Penulis menerima apresiasi.
Membaca karya guru penulis novel yang hebat, maka tak perlu diragukan lagi bahwa sejatinya penulis buku “Anyelir Merah Darah” ini adalah seorang guru yang wouuw dan benar-benar sangat menguasai dibidang yang digelutinya selama ini. Buku “Anyelir Merah Darah,” ini merupakan sebuah novel yang lahir dari kompleknya masalah sosial di masyarakat dan fenomena kehidupan yang bisa berpengaruh pada kejiwaan seseorang. Kisah cinta yang tidak lepas dari kehidupan manusia menjadi salah satu masalah yang diungkap di dalamnya. Cinta dan kasih sayang merupakan dua hal yang mewarnai hari-hari. Itulah yang kadang memicu berbagai konflik kehidupan yang tak henti-hentinya. Semua itu melatarbelakangi lahirnya novel ini. Dengan sentuhan imajinasi, penulis meramunya menjadi sebuah kisah mengharu biru yang sarat akan pembelajaran hidup.
Dari buku berwarna hitam dikombinasi dengan teks tulisan berwarna kuning kemudian diberi sentuhan bunga Anyelir berwarna merah, sungguh buku ini nampak memiliki pesona yang tidak mampu dilukis dengan kata-kata. Mengapa buku yang keren ini berjudul “Anyelir Merah Darah? Sekarang, coba kita cemati buku ini. Buku ini termasuk buku monograf dengan genre fiksi. Buku ini berisi dua belas tulisan tentang fenomena kehidupan, termasuk kisah cinta dan kasih sayang. Dari dua belas judul yang terhimpun dalam buku ini, semua mengindikasikan adanya luapan rasa cinta dan kasih sayang dalam kehidupan.
Setelah menyimak lembar demi lembar isi buku ini, mata langsung tertuju pada judul “Tergoda bayang-bayang.” Penasaran untuk menyusuri kisah imajinatif yang dinarasikan cukup menarik oleh penulis, maka terjawab sudah pertanyaan yang membuat penasaran saya hingga melambung di ubun-ubun. Dalam cerita “Tergoda Bayang-bayang,” Penulis menampilkan peran Ratri, Lani, Arum, Pak Jo, Yu Suti, Mas Edo, Kak Ari, Adrian dan beberapa tokoh yang lain. Dalam cerita, saya temukan saat itu Arum sudah agak sedikit sehat. Arum mencoba bangun dari tempat tidur. Saat bangun tubuhnya terasa ringan dan pusing di kepalanya sudah mulai menghilang. Arum mencoba untuk keluar dari kamar dan mencari teman-teman di sekitar villa. Saat Arum belum berhasil menjumpai teman-temannya, di saat itulah perhatian Arum tertuju pada hamparan bunga-bunga “Anyelir Merah Darah” menghiasi halaman. Sungguh cantik bunga-bunga ini, gumam Arum dalam hati. Itulah sepenggal cerita yang akhirnya mampu mengantarkan saya untuk menemukan jawaban mengapa buku ini berjudul “Anyelir Merah Darah.”
Selain “Tergoda Bayang-bayang,” ada beberapa judul yang menjadi rentetan novel keren ini. Di antaranya ada “Meniti Jalan Pulang, Menguak Misteri, Melihat Blue Fire, Kehilangan, Mencari Papa, Nyaris Celaka, Di Persembunyian, Terpuruk, Tertatih, Berjumpa Impian, dan Bersamanya Mengayuh Bahtera.”
Sekali lagi, Anyelir Merah Darah ini benar-benar menyajikan kisah cinta dan kasih sayang yang sarat dengan konflik dan hal-hal mistis romantis yang dialami oleh tokoh utamanya. Kehadiran tokoh-tokoh, penggambaran watak, konflik-konflik serta hal-hal mistis yang tersaji dalam Anyelir Merah Darah merupakan hasil imajinasi penulis.
Imajinasi penulis sangat handal, betapa tidak? Dengan gaya bahasa penulis, pemilihan diksi kata yang tepat, kemudian penulis juga mampu menggambarkan situasi di sekitar bahkan lebih maknyus lagi ketika penulis mampu melibatkan semua yang dilihat dan dirasa. Alhasil dari pandainya penulis dalam berimajinasi, maka tak heran buku berjudul “Anyelir Merah Darah” ini mampu menorehkan bintang yang gemilang. Menorehkan prestasi luar biasa dan membuat kagum semua yang turut menyaksikan kesuksesan Penulis.
Satu pesan yang saya kutip dari buku berjudul “Anyelir Merah Darah,” yaitu kalimat “Berdoa dan berdzikirlah selalu, Arum, Insyaallah selamat.” Kalimat ini menyampaikan pesan, bahwa setiap insan harus mempunyai keimanan kepada Sang Khaliq Pencipta Alam Semesta. Mau Selamat? Maka berpeganglah pada dua perkara yang jika kita berpegang pada keduanya, maka kita tidak akan tersesat selamanya. Apa dua perkara tersebut? Ia adalah Al Qur’an dan Al Hadits.
Sebagai penutup, sesungguhnya tulisan dalam buku berjudul “Anyelir Merah Darah” termasuk tulisan yang renyah dan relevan. Ragam perspektif dalam tulisan ini sangat indah dan memesona. Berhasil membawa pikiran pembaca untuk lebih jauh menelusuri dalam setiap cerita. Inilah daya magnetic yang paling kuat yang diharapkan oleh penulis mampu menarik minat pembaca untuk terus menelusuri kata demi kata dalam buku ini.
Demikian, walaupun tidak secara keseluruhan saya menggambarkan setiap cerita dari buku ini, namun yakinlah bahwa tulisan ini sudah menggambarkan isi dari buku ini. Semoga para pembaca akan tertarik untuk menelusuri lebih jauh lembar demi lembar isi dari buku ini. Untuk memastikan apakah sajian yang ada di dalamnya benar-benar indah atau tidak. Selamat berselancar, menelusuri dengan seksama kisah yang tersajikan dalam buku “Anyelir Merah Darah.”
__________________________
*) Peresensi adalah Guru MTsN 4 Sidoarjo
Jawa Timur

Terima kasih Bu guru cantik sudah meresensi novel saya. Barakallah
Menarik resensinya
Resensi yang bagus bu
Bagus resensinya bu … mksh udah berbagi
Susunan kata katanya bagus buat ditiru terutama bagi penulis pemula
Resensi yang menarik, membaca buku menang lomba pasti mantap membacanya.
Aplagi bertemu dengn penulisnya langsung, ya bu
Resensi yang keren….
Terimakasih bu mien
Resensi yang keren….
Bikin penasaran.
wah rinci sekali resensinya. Jadi penasaran dengan novelnya
Kita baca bareng-bareng saat Kopdar 2 ya bu ayu
Bagus resensinya. Penulisnya orang Bondowoso? Pernah ke Al Ishlah kopdar SPK?
Betul bu.. penulis Bondowoso
Hebat resensi bu Nur. Ingin aku membaca buku
Terima kasih cak Inin, sudah mau berkunjung dan isi komentar yang membuat saya lebih semangat belajar menulis
Tinjauan buku (novel) yang menarik. Jadi tertarik baca novelnya.
Terimakasih master, mungkin bisa saya komunikasikan dengan penulisnya secara langsung master.
Keren sekali resensinya. Menarik.