Manusia memiliki fungsi selain sebagai makhluk individual, juga sebagai makhluk sosial. Dalam menjalankan fungsinya, manusia senantiasa berpedoman pada agamanya, termasuk Islam. Sungguh agama Islam itu hadir memberikan kedamaian, keselamatan dunia dan akhirat.

Islam itu sangat indah, ajaran-ajarannya selalu mengajarkan akhlak yang mulia dan menjunjung tinggi sopan santun kepada sesame manusia. Termasuk mengajarkan bagaimana cara memuliakan tamu yang datang berkunjung.

Anjuran memuliakan tamu telah dijelaskan dalam firman Allah QS. Al Hasyr ayat 9, yang artinya “Orang-orang (Anshar) yang telah menempati kota (Madinah) dan beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin) mencintai orang yang berhijrahke (tempat) mereka. Mereka tidak mendapatkan keinginan di dalam hatinya terhadap apa yang diberikan (kepada Muhajirin). Merek mengutamakan (Muhajirin) daripada dirinya sendiri meskipun mempunyai keperluan yang mendesak. Siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran. Itulah orang-orang yang beruntung.”

Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia memuliakan tamunya.“ (HR. Muslim).

Memuliakan tamu dengan cara-cara yang baik dan sesuai dengan syariat sangat dianjurkan dalam Islam. Bertamu maupun menerima tamu merupakan bagian dari silaturrahim, sebuah amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Saw.

Cara memuliakan tamu tidak harus dengan sesuatu hal yang mewah. Menyuguhkan makanan dan minuman hendaknya disesuaikan dengan kmampuan yang terpenting lagi adalah adanya niat yang tulus dan ikhlas.

Sebagai tuan rumah yang baik, seyogyanya tidak memaksakan tamunya untuk mencicipi makanan atau minuman yang tidak mereka sukai. Sambutlah tamu dengan senyuman dan sikap yang ramah, hormati tamu dengan memberikan tempat duduk yang nyaman, yang bersih dari kotoran maupun bau yang tidak sedap.

Selain suguhan makanan dan minuman, tuan rumah dengan percakapan yang baik, bermanfaat, dan sesuai dengan syariat. Sebaliknya, jagalah lisan untuk tidak membicarakan hal-hal yang negative, seperti ghibah, fitnah, dusta, serta bercanda yang berlebihan.

Sebagai tamu juga harus memperhatikan adab dalam bertamu. Termasuk di antaranya mengucapkan salam, tidak berkunjung pada waktu-waktu yang dapat mengganggu aktivitas tuan rumah, dan sebagainya.

 

 

 

 

Leave a Reply