Saya menyadari bahwa manusia tercipta dengan beragam karakter yang dimiliki secara kodrati. Beragam karakter tersebut pada akhirnya mampu melahirkan nilai-nilai positif yang tentunya sangat berdampak pada kelangsungan hidup seseorang.
Merasa rendah diri (Minder) termasuk penyakit yang berbahaya dan suatu sikap yang merugikan diri sendiri. Minder menjadi salah satu bentuk dan karakter negatif yang harus mendapatkan perhatian. Rendah diri dikenal juga dengan sebutan minder atau low self esteem, istilah yang tentu berbeda dengan rendah hati. Apa yang harus dilakukan untuk menghalau rasa minder atau merasa rendah diri? Tentu pertanyaan ini akan memantik diri untuk berusah menjadi kata sebaliknya, yakni percaya diri.
Memantaskan diri menjadi salah satu strategi yang dapat dilakukan dalam rangka mengatasi rasa minder atau rasa kurang percaya pada diri sendiri. Memantaskan diri pada hakekatnya adalah berusaha keras memperjuangkan sesuatu dengan cara mau memperbaiki diri sendiri. Berikut beberapa treatment yang dapat dilakuakn sebagai bentuk upaya untuk menghalau rasa minder yang muncul dalam diri.
- Bangun rasa percaya diri dengan cara memahami diri sendiri
Menjadi sebuah prinsip, jika seseorang ingin keluar dari rasa minder maka ia harus mampu mengenali beberapa kelemahan yang dimiliki. Seseorang yang mengenal kelemahan pada diri sendiri kemudian berusaha keras untuk bangkit dan keluar dari beberapa kelemahan yang dimiliki, tentu hal ini lambat laun pasti akan membawanya menjadi sosok yang berbeda dari sebelumnya.
- Bekali diri dengan keterampilan hidup dan belajar mandiri
Keterampilan hidup yang dimiliki tentu akan memberikan dampak yang signifikan terhadap sebuah proses perubahan. Keluar dari zona nyaman dan mencoba beradaptasi dengan perubahan yang begitu cepat. Menyadari segala kelemahan yang dimiliki kemudian bangkit untuk melakukan segala sesuatu yang lebih bermakna.
Belajar mandiri menjadi langkah praktis untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, prestasi, dan pengembangan diri secara individu yang diawali dengan memiliki inisiatif sendiri dengan belajar dan memahami betul segala sesuatu yang dibutuhkan dalam rangka untuk mengembangkan diri.
- Membaca peluang untuk berkembang
Kesempatan pada dasarnya adalah peluang. Jika peluang tersebut dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, tentu hal ini akan menimbulkan kepercayaan yang luar biasa. Dengan kepercayaan inilah, maka seseorang akan dapat mengembangkan diri dan lebih memahami serta mengenal jati diri sendiri.
Sebagaimana bisa dijelaskan, tidak sedikit para ahli berpendapat bahwa kesempatan itu adalah peluang. Kesempatan tidak akan datang untuk kedua kalinya. Manfaatkan kesempatan atau peluang yang ada untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang dimiliki. Sesungguhnya kelemahan dan kelebihan yang ada pada diri seseorang hanya dialah yang memahaminya.
Pada akhirnya dapat dijadikan pembelajaran bagi kita, bahwa hidup adalah kesempatan. Kesempatan untuk melakukan nilai-nilai kebaikan. Sebagaimana telah dijelaskan dalam sebuah riwayat, bahwa jagalah 5 perkara sebelum datangnya 5 perkara, yakni jagalah waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, jagalah waktu sehatmu sebelum datangnya sakitmu, jagalah masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, jagalah masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, dan jagalah hidupmu sebelum datang kematianmu.
