Bergerak dibidang literasi merupakan panggilan hati. Termotivasi pernyataan yang pernah disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Dr. H. Husnul Maram, M.HI, tentang pentingnya publikasi. Sebuah prestasi harus diapresiasi dan dipublikasi. Mengapa ini perlu dilakukan? Tentu karena diapresiasi maka semangat dapat terpelihara bahkan bisa jadi semakin meningkat, demikian juga dengan pentingnya publikasi, hal ini menjadi penting agar masyarakat mengetahui prestasi yang telah diraih dengan perjuangan yang tak pernah kenal putus asa.
Mengembangkan budaya literasi tidaklah mudah. Dibutuhkan kesabaran dan istikomah dalam menjalankannya. Sedikitnya ada tiga upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan budaya literasi. Tiga upaya tersebut adalah sebagai berikut:
- Membangun Ekosistem Literasi
Membangun sebuah wadah atau ekosistem beranggotakan orang-orang yang memiliki komitmen untuk bergerak melakukan aksi nyata mengembangkan budaya literasi. Pentingnya membangun ekosistem agar dapat melakukan gerakan massif yang terkoordinasi dengan baik.
- Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Ekosistem yang telah terbangun akan semakin kokoh dan kuat bila ditunjang dengan sumber daya manusia yang handal dibidang literasi. Hal ini bisa dilakukan melalui pengembangan diri, meningkatkan kualitas diri dengan mengikuti berbagai pelatihan dan pendidikan tentang literasi. Dari pelatihan ini diharapkan dapat menambah ilmu, membuka wawasan, dan pemahaman yang pada akhirnya dapat menjadi modal untuk mengembangkan dan menggerakkan literasi.
- Berkomitmen Kreatif, Produktif, dan Semangat Berkarya
Wadah atau ekosistem akan semakin kokoh dan kuat karena ditunjang dengan peningkatan sumber daya manusia dengan semangat terus bergerak dan menggerakkan orang-orang di sekitar agar melakukan hal-hal yang menuju kreativitas, produktivitas, dan terus memancarkan semangat berkarya.
Upaya dasar di atas wajib dikondisikan, sehingga upaya-upaya untuk membangun dan mengembangkan budaya literasi sudah memiliki kerangka atau pondasi yang kuat. Tidak cukup dan berhenti sampai di sini, tapi gerakan yang berkelanjutan secara istikomah membuat gerakan literasi ibarat seperti api yang sulit dipadamkan.
Mari terus berupaya menggaungkan slogan “Terus Bergerak Berliterasi Membangun Negeri”. Semoga gerakan ini mampu memperbaiki sendi-sendi yang rapuh untuk bangkit bersama demi nusantara.
