Guru merupakan profesi paling mulia. Profesi yang mampu melahirkan dan mengantarkan profesi-profesi lain di dunia hingga secanggih ini. Peringatan Hari Guru Nasional (HGN), 25 November menjadi momentum bersejarah bagi setiap insan. Tak mudah bagi guru dalam menjalankan perannya, karena yang dihadapi adalah insan-insan mulia yang terbangun dari jiwa dan raga. Oleh karena itu, dalam menjalankan perannya guru selalu berusaha melalui dua jalur (jalur langit dan jalur bumi), artinya bangun dan sentuh jiwa siswa dengan bantuan serta pertolongan dari Sang Maha Pencipta, Robbul Izzati. Selanjutnya upayakan diri semaksimal mungkin untuk membangun raga mereka dengan usaha yang tulus dan ikhlas hanya dengan memohon rida-Nya.

Mengawal dan mengantarkan mereka menjadi generasi yang memiliki peradaban tinggi, dan menjadikan mereka sebagai generasi yang memiliki kecerdasan paripurna dengan akhlak yang mulia, tidaklah mudah. Agar mampu menggerakkan jiwa dan raga siswa hingga mereka menjadi generasi bangsa yang hebat, kuat, tangguh namun memiliki peradaban dengan akhlak yang mulia, maka ada tiga hal penting yang harus dijalankan oleh guru. Guru sebagai orang tua kedua di sekolah, memiliki peran yang luar biasa. Untuk menjalankan perannya, maka ada tiga hal yang menjadi kunci sukses bagi guru. Tiga hal tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Ubah paradigma guru

Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, (KBBI) Paradigma adalah model dalam teori ilmu pengetahuan. Menurut Steven Covey, Paradigma adalah cara kita memandang sesuatu: pandangan, kerangka acuan atau keyakinan kita. Steven Covey merangkum bahwa ada 3 paradigma pada umumnya, yaitu paradigma tentang diri sendiri, paradigma tentang orang lain, dan paradigma tentang kehidupan.

Dari sisi sudut pandang lain, paradigma merupakan cara pandang guru terhadap peran dan tanggung jawabnya dalam proses pembelajaran harus diubah. Mendidik dan membimbing mereka akan menjadi lebih efektif dan menyenangkan jika disesuaikan dengan kondisi lingkungan para siswa. Bukankah Ali Bin Abi Thalib telah berpesan “Didiklah anak sesuai dengan zamannya karena mereka hidup pada zamannya dan bukan pada zamanmu.”

Tidak ada siswa malas, yang ada karena guru kurang, bahkan tidak pernah memberikan peran kepada para siswa. Sesederhana apa pun, pastikan bahwa para guru telah mampu memberikan tugas dan tanggung jawab kepada para siswa. Dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan berarti guru telah memberikan peran kepada siswa untuk bisa melakukan dan bertanggungjawab terhadap peran yang diberikan.

Tidak ada siswa nakal, bahkan yang ada karena guru kurang dan bahkan tidak perhatian kepada para siswa. Guru disibukkan dengan tuntutan administrasi yang setiap hari tak kunjung berhenti. Sementara interaksi antara guru dan siswa, bahkan sebaliknya antara siswa dengan guru idealnya harus berjalan seimbang. Karena kurangnya perhatian dari guru, hal ini bisa menjadi pemicu terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Tidak ada anak bodoh, karena pada dasarnya Allah Swt telah menitipkan mereka melalui kedua orang tuanya dengan kecerdasan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Maka apa yang bisa guru lakukan jika dihadapkan pada masalah seperti ini? tentu guru harus pandai mengelolah waktu dengan baik. Guru harus mampu memilah dan memilih waktu yang tepat. Perhatian yang diberikan guru serta intensitas waktu yang disiapkan untuk siswa, tidak menutup kemungkinan hal ini menjadikan mereka semakin dekat, merasa nyaman, dan belajar pun pada akhirnya menjadi semangat. Kondisi nyaman dan menyenangkan ketika belajar di sekolah, inilah menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan siswa dalam belajar.

  1. Tingkatkan peran orang tua di rumah

Anak terlahir dari buah cinta kedua orang tuanya. Anak adalah titipan dan amanah Allah Swt yang diberikan kepada kedua orang tuanya. Maka orang tua harus bertanggung jawab terhadap perkembangan kehidupan mereka dari pengaruh negatif yang dapat merusak moralnya.

Bukankah Allah Swt telah menjelaskan di dalam firman-Nya QS. At-Tahrim ayat 6, yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kamu dan keluargamu dari api yang bahan bakarnya adalah manusia-manusia dan batu-batu. Diatasnya malaikat yang kasar yang keras-keras yang tidak mendurhakai Allah menyangkut apa yang dia perintahkan, dan mereka mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Pada intinya, peran orang tua tentu sangat menentukan perkembangan anak-anak yang dititipkan kepadanya. Hadirnya rasa cinta, kasih dan sayang tentu akan membentuk keluarga menjadi sakinah, mawaddah, warahmah dan barokah.

  1. Lantunan doa

Upaya yang dilakukan guru di sekolah dan bekerja keras yang dilakukan oleh orang tua untuk memenuhi segala kebutuhan anak-anak yang dititipkan Allah kepadanya, maka semua tidak akan berdampak tanpa adanya doa yang dilantunkan oleh guru dan kedua orang tua di rumah. Doa adalah ungkapan atau permohonan seseorang hamba kepada Allah Swt dalam meminta apa saja yang menjadi keinginan maupun kebutuhan. Bukankah telah djelaskan dalam firman-Nya QS. Al Mu’min ayat 60, yang artinya “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan bagimu.” Doa sebagai ungkapan hati bahwa setiap yang bernyawa di bumi ini adalah lemah dan tidak berdaya.

Begitulah tiga hal yang menjadikan guru berhasil atau sukses dalam menjalankan perannya sebagai orang tua kedua di sekolah. Pertama dibutuhkan interaksi yang baik antara guru dengan siswa dan begitu sebaliknya antara siswa dengan guru. Guru harus mau dan mampu untuk mengubah paradigma tentang siswa. Suasana yang nyaman dan hati yang damai diharapkan mampu menjadi modal bagi para siswa untuk tetap fokus dalam belajar. Kedua, peran orang tua juga sangat penting dalam turut mengawal para siswa menggapai cita-cita, dan yang ketiga adalah kekuatan doa menjadi hal paling utama. Tiada kesuksesan tanpa adanya doa yang dilantunkan setiap saat dan setiap waktu.

2 comments

  • Hendrik Nurhidayah Setiawati 30th November 2024 , 23:00

    Keren Bunda… teruslah berkarya, menginspirasi dan bermanfaat…
    Melalui tulisan yang inspiratif, insyaallah akan memberikan pencerahan bagi para pembaca…Aamiin

    Balas
  • Hendrik Nurhidayah Setiawati 30th November 2024 , 22:59

    Keren Bunda… teruslah berkarya, menginspirasi dan bermanfaat…

    Balas

Leave a Reply