Hidup adalah sebuah perjalanan. Dari sendiri, hingga berdua, bertiga, dan seterusnya hingga akhirnya sampailah pada fase sendiri lagi. Coba kita perhatikan, awal kita ada karena ayah dan bunda. Dari mereka berdua, akhirnya jumlah keluarga kita bertambah menjadi bertiga, berempat, dan seterusnya. Karena ayah dan bunda akhirnya lahirlah generasi-generasi yang siap berjuang melangsungkan kehidupan berikutnya.
Perjalanan yang kita lalui, sesungguhnya dapat kita lakukan refleksi. Refleksi inilah yang menjadi nilai lebih manusia sebagai makhluk yang sempurna. Refleksi yang kita lakukan, sejatinya tidak hanya merenungkan apa saja yang telah kita lalui, melainkan bagaimana upaya kita, agar mampu mengambil pelajaran hidup yang lebih berarti. Nah, momentum mengambil pelajaran hidup yang lebih berarti inilah yang kadang jarang kita lakukan.
Suatu ketika kudengar kabar, bahwa salah satu kerabatku ada yang sakit dan sudah Lima hari dirawat di Rumah Sakit. Kusempatkan hadir, mengunjunginya dan tak lupa kulantunkan do’a, agar kerabatku diberi kesembuhan yang benar-benar sembuh dari sakit yang dideritanya.
Kondisi ini menjadi pembelajaran bagi diriku, belajar untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Bagaimana tidak, dulu kerabatku begitu tampan, gagah perkasa, fisiknya sehat, namun kini fisiknya lemah, kondisi tubuhnya yang kian rapuh dan semakin melemah. Begitulah Allah ciptakan ini semua, agar kita benar-benar pandai bersyukur.
Kesehatan menjadi hal yang utama, hal ini baru kita sadari saat tubuh ini sakit. Untuk itu ikhtiar sehat harus terus dilakukan dan dijaga sebaik mungkin. Mengapa demikian? Tentu, karena harta, takhta, dan posisi sosial atau jabatan yang kita miliki tak akan ada artinya kalau kondisi tubuh kita sakit.
Begitulah waktu, ia terus berjalan tanpa ada yang mampu menghentikan, kecuali Allah Swt. Oleh karena itu, mari gunakan waktu dengan sebaik-baiknya, dan jangan lupa isilah masa hidupmu dengan sesuatu yang lebih bermakna. Bukankah Khoirunnas Anfauhum Linnas “Sebaik-baik manusia adalah mereka yang dapat memberikan manfaat kepada manusia lainnya.”

Setuju…
Bismillahirrahmanirrahim, menebarkan manfaat bagi orang sekitar. Terima kasih Bu…. Salma sehat selalu…