Pagi ini, suasana sekolah nampak sepi. Sepi bukan karena hari libur, akan tetapi semua siswa kelas VII dan VIII sedang mengikuti SAS (Sumatif Akhir Semester) Genap Tahun Pelajaran 2023-2024. Sesuai jadwal yang telah beredar, hari ini saya bertugas sebagai pengawas ruangan SAS. Di ruang 14, setelah mengajak berdoa mengawali untuk mengerjakan soal, dan mengisi administrasi yang diberikan panitia, saya tertarik membaca artikel yang dikirim sahabat dari seberang pulau. Artikel yang menginspirasi saya untuk menulis dengan judul “Kebutuhan vs Keinginan”.
Menarik untuk dijadikan ide sebuah tulisan sekaligus semoga menjadi pengingat bagi diri pribadi. Sejak adanya tunjangan profesi bagi guru dimungkiri atau tidak, hal ini telah mampu merubah kondisi para guru atau pendidik. Bila dilihat dari sisi sosial ekonomi, kondisi guru sudah lebih sejahtera daripada sebelumnya (zaman guru Oemar Bakri). Namun seiring berjalannya waktu, dan bergesernya nilai-nilai budaya, peningkatan penghasilan banyak yang belum diimbangi dengan sesuatu yang membawa perubahan pada kualitas kinerja.
Fenomena nyata telah terjadi di depan mata, perubahan peningkatan penghasilan membawa dampak berubahnya kebiasaan mengendarai motor ke sekolah berganti dengan mobil mewah, berubahnya penampilan guru menjadi lebih terawat karena memang sengaja dirawat. Banyak bermunculan Beauty Salon ibarat jamur yang tumbuh di musim penghujan. Menawarkan produk dan layanan perawatan wajah agar terkesan glowing dan memesona. Karena penampilan, barang-barang branded pun diupayakan untuk dimilikinya. Ternyata untuk berpenampilan cantik nan menawan itu benar-benar mahal.
Nah melihat fenomena yang ada, maka sejatinya hidup ini harus dikelola dan direncanakan dengan baik. Tujuannya tak lain agar pemasukan dan pengeluaran tidak terjadi perbedaan yang sangat drastis. Karena jika tidak dikelola dan direncanakan dengan baik, takutnya bablas tanpa perhitungan. Untuk mengelola itu semua, langkah awal harus benar-benar diperhatikan antara pendapatan yang diterima dengan kebutuhan yang rutin dikeluarkan setiap bulan.
Pada prinsipnya kita harus mampu memahami mana kebutuhan dan mana yang hanya sekadar keinginan. Boleh-boleh saja kita menikmati hasil kerja keras kita, namun tidak lantas menghalalkan segala cara. Kebutuhan dan keinginan jika kita maknai secara umum, kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sementara keinginan tentunya berbeda dengan kebutuhan. Keinginan sendiri adalah sesuatu yang ingin dimiliki oleh seseorang. Keinginan itu muncul bisa dipengaruhi oleh lingkungan, hobi, status sosial, kepentingan maupun tujuan.
Kebutuhan dan keinginan harus dapat dibedakan, dengan harapan agar perencanaan keuangan yang dilakukan tidak besar pasak daripada tiang. Artinya berapa pun penghasilan yang didapatkan, jika kita mampu merencanakan keuangan dengan baik, maka akan berdampak pada ketenangan dan kesejahteraan hidup. Tetaplah menjadi diri yang senantiasa bersyukur dan terus belajar untuk bersyukur atas segala kenikmatan hidup yang telah dianugerahkan Allah kepada kita sekalian.
