Hari ini, Senin 15 Januari 2024 tepat pembelajaran jam ke empat aku masuk di kelas 8C. Setelah menyampaikan salam kepada murid-muridku, kupandangi mereka satu per satu, sambil bertanya “Siapa yang tidak hadir hari ini?” tanyaku. Pengurus kelas pun menyampaikan, bahwa Galih hari ini tidak masuk dan tanpa keterangan.

 

Apa pun yang menghalangi Galih atau muridku yang lain untuk bisa hadir di sekolah, maka kuajak teman-temannya berdo’a. pertama, berdo’a berharap kepada Allah Swt, agar mereka baik-baik saja. Kedua, berdo’a untuk memulai Thalobil Ilmi agar mereka mendapatkan keberkahan dan ilmu yang bermanfaat.

 

  1. Memberikan Motivasi

Sampai kapan pun motivasi harus tetap disampaikan kepada murid. Motivasi diberikan setiap saat, agar murid lebih bersemangat dan belajar mampu mengambil makna dari setiap pembelajaran yang diikuti.

Menurut Robbin, Motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual.

Sementara menurut John W. Santrock, motivasi didefinisikan sebagai suatu proses memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Perilaku yang penuh energi, terarah, bertahan lama.

 

Pendapat lain dikemukakan oleh A.W Bernard, ia menyampaikan bahwa motivasi itu adalah fenomena yang dilibatkan dalam perangsangan tindakan ke arah tujuan tertentu yang sebelumnya kecil atau tidak ada gerakan ke arah tujuan-tujuan tertentu. Motivasi merupakan usaha memperbesar atau mengadakan gerakan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari beberapa pendapat terkait motivasi, sejatinya hal ini dilakukan semata-mata untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Sumber dari motivasi itu sendiri ada dua, bisa berasal dari murid sendiri (Internal) maupun berasal dari luar diri murid (Eksternal).

 

  1. Kriteria Kenaikan Kelas

Proses pembelajaran yang dilakukan pada masa-masa aktif berlangsungnya proses pembelajaran, tentu akan merekam secara keseluruhan proses yang dilakukan oleh guru kepada muridnya.

Selanjutnya satuan pendidikan memiliki kewenangan untuk mempertimbangkan dan menetapkan kriteria kenaikan kelas yang diberikan kepada satuan pendidikan, mengapa demikian? Tentu, karena satuan pendidikn lebih mengetahui dan memahami bagaimana kondisi muridnya sehari-hari, khususnya saat pembelajaran berlangsung.

Banyak hal yang bisa mempengaruhi kebijakan terkait penentuan kriteria kenaikan kelas. Termasuk salah satunya apabila ada murid yang tidak memenuhi kriteria kenaikan kelas. Apa yang harus dilakukan? Kembali lagi pada kewenangan yang diberikan kepada satuan pendidikan. Artinya satuan pendidikan memiliki banyak jurus agar murid tersebut dapat memenuhi kriteria kenaikan kelas, seperti mengadakan pembinaan, pembimbingan, pengawasan yang lebih intensif dan sebagainya.

Termasuk yang dialami oleh Galih. Semangat belajarnya menurun, hal kompleks pun dialami olehnya. Mulai dari masalah keluarga, sekolah, sosial, dan pengaruh-pengaruh sosial yang menyebabkan Galih memiliki pola pikir yang tidak sejalan dengan tujuan proses pembelajaran yang telah ditentukan.

 

  1. Solusi yang dapat dilakukan

Ada beberapa solusi yang mungin dapat dilakukan, diantaranya untuk keluar dari masalah tersebut di atas, sebagai berikut:

  1. Melakukan pendekatan dengan hati

Melakukan pendekatan dengan hati bisa dilakukan dengan mengajak ia ngobrol, berusaha menjadi teman sekaligus sahabat sehingga ia merasa nyaman.

  1. Membangkitkan kepercayaan diri

Ketika ia merasa nyaman, maka lambat laun ia akan merasa mempunyai kepercayaan dan apa yang menjadi beban akan disampaikan secara perlahan.

  1. Jangan memberikan vonis atau predikat yang negatif

Jangan memberikan vonis dan memberi predikat yang negatif walau tidak secara langsung, seperti anak nakal dan lain sebagainya. Karena hal itu akan memicu perilakunya akan semakin idak sesuai dengan apa yang diharapkan.

  1. Sabar dan tawakkal kepada Allah Swt

Berlaku sabar dengan setulus hati serta bertawakkal hanya kepada Allah Swt, karena sejatinya kita manusia itu tidak bisa apa-apa dan yag memiliki sifat apa-apa danyang bisa apa-apa hanyalah Allah Swt.

 

 

 

 

Leave a Reply