Menjadi bagian dari terlaksananya sebuah acara bergengsi benar-benar menguras kesiapan fisik dan mental bagiku. Sebagai pemula dalam memandu sebuah talkshow dituntut harus maksimal agar jalannya acara dapat dinikmati oleh seluruh audiens. Belum pernah ada dalam catatan perjalananku untuk menjadi moderator talkshow di atas panggung yang dihadiri pejabat-pejabat tinggi di kota Delta Sidoarjo, sementara persiapan gelaran acara begitu singkat sekali. Namun kuambil hikmah dari pengalaman ini, lebih banyak membentuk karakter dalam hal belajar untuk bisa berkolaborasi demi suksesnya sebuah kegiatan. Menurutku, menjadi dewasa, lebih bijak, lebih santun, dan lebih dapat menghargai orang adalah nilai kepribadian yang sulit diperoleh dan diterapkan dalam kehidupan berorganisasi atau berkomunitas.

Sebuah komunitas terbangun dari adanya orang-orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama serta berusaha mewujudkan kepentingan tersebut menjadi sebuah kesuksesan bersama. Dibutuhkan kerja professional, memiliki integritas, dan komitmen yang kuat menjadi kunci berkibarnya sebuah komunitas. Profesional menuntut seseorang semakin cakap dalam menjalankan aktivitas. Berangkat dari sebuah kesalahan, maka perlu adanya sikap bijak untuk mau berbenah dan memperbaikinya. Kesuksesan yang diraih dalam sebuah aktivitas yang melibatkan banyak orang, sejatinya adalah buah dari nilai-nilai karakter seperti kolaborasi, adaptif, dan nilai kebersamaan yang dijunjung tinggi.

Menjadi pengalaman pertama dan sangat berharga bagiku untuk dijadikan pijakan dalam melakukan aktivitas berikutnya. Acara talkshow merupakan rangkaian dari acara pelantikan pengurus sekaligus launching buku antologi berjudul “Menciptakan Kemajuan” karya 33 pengurus Gerakan Budaya Literasi atau yang kemudian disingkat dengan GBL Sidoarjo Jawa Timur. Turut hadir sebagai narasumber, Dr. Tirto Adi, M.P., M.Pd., selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Drs. Mufi Imron Rosyidi, M.Ei yang dalam dalam kesempatan kali ini diwakili oleh Ahmad Fathoni, S.Ag., M.H Kasi. Pendma Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo yang dalam kesempatan kali ini diwakili oleh Erna Kusumawati, SP., MM selaku Kepala Bidang Pengolahan Layanan dan Peletarian Bahan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo, Kepala Museum Mpu Tantular, Pengawas Pendidikan SMP/MTs, SMA., Kepala SMP, SMA, Pegiat Literasi, dan para Jurnalis media cetak maupun online di Kabupaten Sidoarjo.

Deskripsi Gambar: Nur Sjamsuarini Pudji Astutik saat membaca SK Pengurus Gerakan Budaya Literasi Kabupaten Sidoarjo di Aula Museum Negeri Mpu Tantular, Sabtu 11 Januari 2025. Foto: Dok_Pri

Acara bergengsi ini digelar di Museum Mpu Tantular yang berkedudukan di Jalan Raya Buduran – Jembatan Layang Bedrek Siwalanpanji Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Talkshow mengangkat tema “Peran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo serta Komunitas Gerakan Budaya Literasi dalam Membangun Budaya Literasi Masyarakat Sidoarjo,” (Sabtu, 11 Januari 2025).  Satu setengah jam sebagai pemandu tunggal jalannya talkshow di atas panggung kehormatan menjadi sesuatu yang luar biasa bagiku. Berinteraksi dengan audiens, mengelola waktu yang tersedia dengan baik, cakap mengatur pergantian sesi, modal suara (vocal dan intonasi), ekspresi dan percaya diri, benar-benar harus berhasil dikuasai. Sebenarnya bukan tanpa sebab para pengurus memilihku untuk hendel acara talkshow, mungkin karena ada beberapa pengurus yang sudah paham dan mengetahui secara langsung ketika kumemandu dalam sebuah perhelatan acara, seperti Abdullah Makhrus, Endang Mujiyati, Faridah Hanum dan mungkin ada beberapa pengurus yang lain. Terlepas dari itu semua, aku tetap bersyukur serta tetap berusaha secara maksimal agar acara dapat berjalan dengan lancar.

Sebuah prinsip harus tetap diingat, bahwa kesuksesan sejatinya adalah hasil yang diperoleh dari terlibatnya banyak orang yang telah bekerja keras sesuai dengan tugasnya masing-masing. Kesuksesan bukanlah milik seseorang, namun lebih bijak menyampaikan bahwa sukses yang diraih adalah kesuksesan bersama. Sebuah perumpamaan, seikat sapu lidi akan lebih berarti daripada hanya sebuah lidih. Hal ini menggambarkan bahwa sejatinya segala sesuatu dapat diraih dengan modal mengedepankan kolaborasi dan bijaksana dalam bersikap serta bertutur kata.

Pelajaran berharga yang dapat kupetik dari kegiatan memandu jalannya talkshow hari ini adalah prinsip yang tetap harus digaungkan, yaitu kesuksesan adalah anugerah terbesar dari Allah Swt., karena pada dasarnya kita ini tidak bisa apa-apa, hanya kerena-Nya kita menjadi bisa. Disinilah menuntut kita untuk belajar bagaimana cara bersyukur atas segala anugerah yang diberikan oleh-Nya. Selebihnya jika ada kekurangan dalam pelaksanaannya itu adalah hal yang sangat manusiawi, karena pada dasarnya tidak ada yang sempurna di dunia ini. Kesempurnaan hanyalah milik Allah Robbul Izzati. Sesungguhnya hal ini telah tertuang dalam QS. Al – A’raf  ayat 180, yang artinya “Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.”

2 comments

  • Sumintarsih 12th Januari 2025 , 08:15

    Pengalaman yang luar biasa….
    Selamat..

    Balas
  • Yupiter 12th Januari 2025 , 06:57

    Mantab, terima kasih ilmunya ustazah🙏👍☺️

    Balas

Leave a Reply