Saat ini zaman sudah beralih, dari kolonial menjadi digital. Tidak semua yang bersifat Kolonial tak memiliki nilai-nilai kebaikan, dan sebaliknya tidak sedikit produk dari digital selalu mendatangkan nilai-nilai kebaikan. Alhasil semua tergantung siapa dan bagaimana memainkan peran sehingga semua nampak gemilang.

Hidup di zaman yang serba instan, melesat dengan cepat meraih kenikmatan. Setiap gerak selalu menjadi konten, walau sedikit bekal menuju kualitas tanpa batas. Sedikit bekal namun dikembangkan dengan sabar, maka tak ada kata yang tak mungkin. Semua langkah dan upaya pasti akan menemukan takdirnya.

Hikmah pasti ada dalam sebuah peristiwa, menyadarkan diri agar tak larut dalam kata sombong atau takabur. Dan sebaliknya tak merasa kecil walaupun banyak yang mencibir, membuang muka, bahkan melontarkan kata yang tak sedap di dengar telinga. Ujian demi ujian akan mendewasakan kita dalam setiap langkah. Jangan takut karena Allah senantiasa bersama dengan kita.

Semalam banyak chattingan masuk dari group pengurus organisasi. Obrolan tidak berkualitas yang senantiasa hadir dengan cara yang kurang bijak. Diyakini atau tidak, anggota organisasi memiliki beragam karakter dan gaya hidup bersosialitas. Namun demikian, yakini pula pasti masih terdapat satu dua anggota yang memiliki komitmen, dewasa, dan bijak dalam menanggapi suatu permasalahan.

Satu agenda menjadi tema berbincangan dalam group WhatsApp. Membicarakan salah satu program kerja yang hari itu sejatinya sudah harus terealisasi, namun karena bertepatan dengan liburan maka terjadilah obrolan yang intinya agenda memperingati hari Kartini harus direalisasikan.

Sedikit memberikan tanggapan dan komentar di group, yang membicarakan masalah program kerja, Pertama apakah program memperingati hari Kartini sudah mendapatkan persetujuan dari pimpinan atau belum. Kedua, jika sudah maka kita mencoba lakukan koordinasi dengan para wakil-wakilnya. Setelah melakukan koordinasi, langkah selanjutnya adalah menunggu informasi yang berasal dari para wakil kepala.

Tepat pukul 21.25 Wib seorang wakilnya memberikan pengumuman sekaligus menginstruksikan bahwa besok ibu guru dan karyawati dihimbau memakai kostum kebaya untuk memperingati hari Kartini, sementara para siswa tetap memakai seragam sesuai dengan aturan sekolah. Saat itu waktu bergeser menunjukkan angka 07.30 Wib, seorang wakil kepala menghampiriku dan menanyakan apa yang harus dilakukan dalam kurun waktu hanya setengah jam.

Tanpa pikir panjang langsung kusampaikan ide dadakan kepadanya. Akhirnya kami pun memberikan isntruksi kepada para guru dan karyawati, agar meraka berkumpul untuk pembuatan konten terkait peringatan hari Kartini. Mereka memberikan kepercayaan kepadaku untuk mengawal konten tersebut. Kucoba melakukan kompromi dengan staf tata usaha, dan dia pun paham dan mampu menerjemahkan apa yang kuinginkan. Satu, dua, tiga action tanda bahwa pembuatan konten pun siap dimulai. Hanya membutuhkan dua kali penampilan, akhirnya konten siap dipublikasikan.

Masihkah Anda tak percaya, bahwa sesungguhnya konten dapat berlangsung tanpa konsep yang detail banget. Hal ini telah kualami tadi pagi, tepat pukul 07.30 Wib dan itu pun hanya berlangsung beberapa menit karena tepat pukul 08.00 Wib semua guru harus melaksanakan tugas mengajarnya di kelas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Pengalaman hari ini benar-benar menyesakkan hati, namun aku dan tim merasa puas karena bisa menunjukkan kepada mereka yang selalu memandang rendah dengan kata-kata yang kurang elok bila diperhatikan dengan seksama. Sabar dan selalu hadirkan energyi positif dalam diri, maka kesuksesan akan menghampiri.

 

Leave a Reply