Nur Sjamsuarini Pudji Astutik adalah nama keren wanita kelahiran kota Delta Sidoarjo. Terlahir dari pasangan H. Abdul Manan Sjamsul Arifin dan Hj. Kasijatun. Tahun 2005 menorehkan sejarah yang sulit dilupa. Dua momen sangat dramatis, satu momen yang membuat seluruh keluarga bahagia, namun di tahun yang sama kedukaan pun harus dijalani dengan sabar.
Tahun 2005 aku menerima SK sebagai ASN (guru) Kementerian Agama dan berdinas di MTsN 4 Sidoarjo. Di tahun yang sama, delapan bulan setelah turunnya SK, ayahku dipanggil menghadap-Nya. Sudah menjadi skenario dari Sang Maha Pencipta, manusia hanya mampu menjalaninya dengan hati yang sabar dan tetap bertawakkal hanya kepada Allah Swt.
Tahun 2006 aku mendapatkan tugas tambahan sebagai wakil kepala madrasah. Kulaksanakan tugas tersebut dengan hati yang tenang dan ikhlas. Walaupun kutahu, jalan yang kulalui tidak semulus orang memandang. Banyak batu-batu terjal yang menghadang dan berusaha menjatuhkan, namun kuyakini Allah tidak akan diam dan membiarkan diriku jatuh dalam kubangan yang berisi manusia-manusia yang suka menyia-nyiakan waktu.
Tahun 2013, aku masih dipercaya menjadi wakil kepala madrasah. Pada tahun ini kondisi madrasah sudah berganti 3 kali kepala madrasah. Masa kepemimpinan kepala yang baru, aku mulai memiliki obsesi untuk menerbitkan majalah. Obsesi yang kumiliki mendapatkan kemudahan untuk merealisasikannya. Pada tahun ini juga terbitlah majalah madrasah yang perdana.
Pada perjalanan berikutnya, aku mulai mengembangkannya dengan cara mengikuti pelatihan menulis. Akhirnya tahun 2018 terbit pula buku perdanaku yang berjudul “Teropong Madrasahku.” Buku ini berisi kumpulan berita kegiatan madrasahku sepanjang bulan Januari hingga Juni 2018. Buku dengan ketebalan 150 halaman ini menjadi saksi nyata bahwa dunia literasi telah berkembang di madrasahku.
Belum puas dengan menulis buku solo, maka perlahan aku bergabung dengan beberapa komunitas literasi. Bagiku tanpa memasuki ekosistem literasi, maka ilmu yang kudapat tidak akan bertambah dan bisa-bisa akan musnah serta pudar bersama lajunya waktu. Dengan memasuki ekosistem literasi, maka setiap hari seakan ada saja yang menyemangati diriku untuk terus berkarya tiada henti.
Tahun 2017 kuberanikan diri mengusulkan No. ISSN untuk majalah kami. Dan di tahun yang sama No. ISSN sudah terbit. Sampai pada tahun ini aku masih diberi kepercayaan oleh kepala madrasah, bahkan capaian tertinggi aku bersama Tim mampu membawa madrasah mencapai predikat sebagai Madrasah Literasi Nasional. Sebagai bukti dari momen tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur bersedia menandatangani prasasti MTsN 4 Sidoarjo sebagai Madrasah Literasi Nasional, 19 Mei 2022.
Tidak cukup berhenti sampai disitu, kukembangkan terus program menulis buku bersama guru dan siswa. Alhamdulillah kini buku karya guru dan siswa terus bertambah. Bahkan ketika ada kunjungan Direktur Jenderal GTK Kementerian Agama RI ke MTsN 4 Sidoarjo, buku karya terbaru kusampaikan kepada beliau. Rasa bangga itu muncul dan nampak jelas dari raut mukanya, aku pun bangga karena mendapatkan respon yag sangat luar biasa.
Saat ini kepala madrasah memberikan kepercayaan lagi kepadaku, untuk membimbing 10 siswa menulis buku. Targetnya tahun ini harus dapat direalisasikan dan dilaunching pada momen yang tepat.
Berdoa kepada Allah Swt, semoga perjuangan yang kulakukan dibidang literasi senantiasa bersama dengan rida-Nya. Sehingga setiap langkah yang kulakukan selalu mendapatkan kemudahan dan kesuksesan. Aamiin.
