Orang tua mana yang tidak ingin anaknya baik-baik saja. Orang tua mana yang tidak ingin anaknya menjadi shalih shalihah. Orang tua mana yang tidak menginginkan anak-anaknya mendapatkan kebahagiaan dunia maupun akhirat.
Kami yakin bahwa tidak ada satu pun orang tua yang menginginkan kejelekan dunia maupun akhirat menimpah pada diri anak-anak kita. Bahkan kami yakin bahwa semua orang tua di seluruh penjuruh dunia pasti menginginkan hal-hal baik ditakdirkan Allah kepada anak-anak kita.
Namun ibarat pohon yang berbuah, maka buahnya tak akan jauh dari pohonnya. Menjadikan anak-anak shalih shalihah tidaklah mudah semudah membalikkan telapak tangan, di sini menuntut peran dari kedua orang tua. Pendidikan dasar yang diterima di lingkungan keluarga menjadi pondasi kuat yang akan berdampak besar pada perjalanan hidup anak-anak kita.
Dalam rangka untuk mengantar mereka menjadi anak-anak yang shalih shalihah, yang kelak menjadi manusia-manusia yang berkarakter bukan menyiapkan mereka menjadi manusia-manusia yang berkaraten. Menyiapkan anak-anak kelak menjadi manusia-manusia yang beradab bukan menjadi manusia-manusia yang biadab. Maka ada tiga hal penting yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam mendidik anak-anak. Tiga hal tersebut, antara lain:
Pertama, Jaga Salatnya
Menjaga salat dan terus mengingatkan anak-anak jangan sampai meninggalkan salatnya. Karena salat merupakan ibadah mahdlah yang wajib dilaksanakan setiap muslim yang sudah baligh, dalam kondisi apapun selama masih dalam keadaan sadar dan di mana pun berada.
Salat juga mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam agama Islam. Salat adalah tiang agama, salat adalah pembeda antara orang muslim dan kafir. Salat adalah ibadah yang pertama kali akan dihisab di akhirat kelak dan salat dapat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan munkar.
Sebagaimana telah dijelaskan dalam firman Allah QS. Al Ankabut ayat 45 yang artinya: “Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan munkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Kedua, Lantunan Doa Orang tua terutama Doa Ibu
Ibu adalah manusia terhebat. Ibu yang baik akan melahirkan anak-anak yang baik. Anak shalih dan shalihah menjadi harapan para orang tua. Doa ibu sangat luar biasa, maka jangan pernah berhenti untuk melantunkan doa untuk anak-anak yang dititipkan atau yang diamanahkan Allah Swt kepada kita. Doa orang tua tidak akan ada akhirnya. Saat anak-anak masih dalam perut ibunya hingga dewasa.
Ada beberapa doa yang biasa dilantunkan oleh orang tua untuk anak-anaknya, dan semua itu telah dijelaskan di dalam firman Allah. Seperti yang terdapat di dalam Al Qur’an surah As Saffat ayat 100, yang artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang shalih.”
Berikutnya firman Allah yang tertuang dalam Al Qur’an surah Al Furqon ayat 74, yang artinya: “Dan, orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
Doa berikutnya telah tertuang juga dalam Al Qur’an surah Ali Imran ayat 38, yang artinya: Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”
Ketiga, Suri Tauladan Lebih Baik daripada Perintah
Mendidik lebih berat karena memiliki tanggung jawab yang lebih besar bila dibandingkan dengan tanggung jawab lain, seperti bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti makan maupun minum. Terlebih pada zaman sekarang ini, di mana anak-anak lebih tertarik dengan gadget. Mendidik lebih sulit dilakukan karena perhatian mereka lebih cenderung bermain dengan gadgetnya daripada mendengarkan nasihat orang tuanya.
Namun demikian, ibarat pepatah menyatakan bahwa tak ada gading yang tak retak. Maka jangan sekali-kali berputus asa untuk mengawal dan mendampingi anak-anak dalam berproses menjadi anak yang baik.
Peran orang tua tidak dapat dipandang sebelah mata. Bertekadlah menjadi figur yang baik bagi anak-anak kita. Berilah contoh yang baik sebelum Anda memberikan perintah kepada mereka. Anak-anak pada dasarnya tercipta dalam keadaan fitrah atau suci. Dalam perkembangan berikutnya tergantung kepada kedua orang tuanya. Mau di apakan, dan mau dibawa ke mana anak-anak yang dititipkan Allah kepada kita.
Oleh karena itu, mari kita bertekad menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak yang diamanahkan Allah kepada kita. Tiga hal penting di atas, mari kita praktikkan semaksimal mungkin dalam kehidupan ini. Selanjutnya serahkan kepada Allah akan takdirnya. Semoga Allah Swt senantiasa memberikan rahmad dan hidayah-Nya kepada kita sekalian.

Jaga salstnya, doakan, dan beri teladan. Luar biasa! Tulisan menyegarkan dan jadi bahan renungan diri. Terimakasih Bu!